Dalam dunia yang semakin dikuasai oleh kecerdasan buatan (AI), tantangan terbesar umat manusia bukan hanya menciptakan teknologi yang canggih, tetapi juga mempertahankan otentisitas identitas manusia. Untuk menjawab tantangan ini, CEO OpenAI, Sam Altman, memperkenalkan sebuah proyek revolusioner bernama Worldcoin, dengan teknologi kunci yang disebut World ID.
Apa Itu World ID?
World ID adalah sebuah sistem verifikasi identitas digital berbasis biometrik yang memungkinkan seseorang membuktikan bahwa ia adalah manusia, bukan robot atau AI. Melalui perangkat pemindai iris yang disebut Orb, pengguna dapat menciptakan identitas digital yang disebut Proof of Personhood.
Teknologi ini dikembangkan oleh Tools for Humanity, startup yang turut didirikan Sam Altman, dan kini sedang diuji coba secara global sebagai bagian dari ekosistem Worldcoin.
“Di masa depan, hampir tidak mungkin membedakan manusia dari AI di internet. Kita membutuhkan solusi global untuk membuktikan siapa manusia sebenarnya,”
— Sam Altman, Co-founder Worldcoin & CEO OpenAI
(Sumber: MIT Technology Review)
Data Pendukung: Seberapa Penting Verifikasi Manusia?
- Menurut laporan dari Statista, jumlah bot yang berinteraksi di internet diperkirakan telah mencapai 47.4% dari total trafik internet pada tahun 2022.
- Studi dari Imperva menyebutkan bahwa sekitar 27.7% dari semua aktivitas online berasal dari bad bots—yakni bot yang digunakan untuk spam, penipuan, atau serangan siber.
- Dalam dunia AI, model seperti GPT dan DALL·E sudah mampu membuat konten yang sangat menyerupai hasil karya manusia, yang semakin menyulitkan pemisahan antara identitas manusia dan mesin.
Dengan kenyataan tersebut, kebutuhan akan teknologi seperti World ID menjadi semakin relevan.
Bagaimana Cara Kerja Worldcoin dan World ID?
- Registrasi Menggunakan Orb: Perangkat berbentuk bola logam futuristik memindai iris mata untuk menghasilkan identitas digital unik.
- Hash dan Privasi: Data iris diubah menjadi hash cryptographic, bukan disimpan sebagai gambar. Ini menjaga privasi pengguna.
- Verifikasi Global: Worldcoin telah diluncurkan di lebih dari 20 negara, termasuk Argentina, India, dan Kenya, dengan lebih dari 2 juta orang telah terdaftar (per Juli 2023).
Tujuan Lebih Besar: Menuju Ekonomi Global yang Lebih Adil
Sam Altman dan tim Worldcoin memiliki visi lebih jauh: menciptakan sistem keuangan global berbasis identitas manusia — termasuk distribusi Universal Basic Income (UBI) secara adil. Dengan bukti identitas yang tak dapat dipalsukan, sistem seperti bantuan sosial, voting digital, hingga distribusi pendapatan bisa berjalan lebih transparan.
“Bayangkan dunia di mana semua orang mendapat bagian dari nilai yang dihasilkan oleh AI. Tapi untuk itu, kita harus tahu dulu siapa yang manusia dan siapa yang bukan.”
— Sam Altman, dalam wawancara dengan Bloomberg
Tantangan dan Kritik
Teknologi ini tentu bukan tanpa kontroversi. Beberapa tantangan dan kekhawatiran publik antara lain:
- Privasi Data: Meski Worldcoin mengklaim tidak menyimpan data biometrik dalam bentuk gambar, sejumlah organisasi seperti Electronic Frontier Foundation dan Privacy International menyoroti risiko kebocoran data.
- Ketimpangan Akses: Belum semua wilayah dunia dapat mengakses Orb. Ini bisa menciptakan kesenjangan dalam penerapan sistem World ID.
- Potensi Sentralisasi: Meski Worldcoin bersifat open-source, ada kekhawatiran bahwa pengumpulan data global ini bisa disalahgunakan oleh pihak otoritatif.
Dengan peluncuran Worldcoin dan teknologi World ID, Sam Altman sekali lagi menunjukkan peran proaktifnya dalam membentuk masa depan digital dunia. Di tengah kekhawatiran tentang dominasi AI dan kehilangan identitas manusia, proyek ini hadir sebagai salah satu solusi konkret.
Namun, masa depan World ID akan sangat bergantung pada bagaimana ia diimplementasikan — apakah dengan prinsip keadilan, keterbukaan, dan privasi yang kuat, atau sebaliknya.