Google kembali mengejutkan dunia teknologi. Raksasa pencarian ini resmi merekrut Varun Mohan—CEO sekaligus pendiri startup kecerdasan buatan Windsurf—beserta tim seniornya dalam sebuah langkah strategis yang dinilai akan memperkuat dominasi Google di bidang AI.

Langkah ini bukan sekadar perekrutan biasa. Google dikabarkan merogoh kocek hingga USD 2,4 miliar atau sekitar Rp 38 triliun untuk membawa serta teknologi unggulan Windsurf yang dikenal dengan sebutan vibe coding—sebuah pendekatan pemrograman berbasis konteks emosi dan gaya komunikasi pengguna.

Vibe Coding: Masa Depan Interaksi Manusia dan Mesin?

Teknologi vibe coding yang dikembangkan oleh Windsurf memungkinkan sistem AI memahami tidak hanya maksud pengguna secara literal, tetapi juga menangkap nuansa emosional dan "vibe" yang tersirat dalam perintah. Pendekatan ini diyakini akan membawa revolusi dalam cara manusia berinteraksi dengan mesin, menjadikan komunikasi dengan AI terasa lebih alami dan intuitif.

Google disebut akan mengintegrasikan teknologi ini ke dalam Google Gemini, model AI multimodal andalan mereka yang terus dikembangkan untuk menyaingi OpenAI GPT dan produk AI lainnya.

Persaingan AI Kian Memanas

Langkah ini menambah panas persaingan di ranah AI global, di mana para raksasa teknologi berlomba membangun model AI yang lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih manusiawi. Microsoft dengan Copilot-nya, Meta dengan LLaMA, dan OpenAI dengan ChatGPT—semuanya kini menghadapi tantangan baru dari Gemini yang sedang bertransformasi.

Sementara itu, Varun Mohan dalam pernyataan terpisah mengatakan, “Kami percaya pada visi Google untuk membangun AI yang tidak hanya pintar, tetapi juga sensitif terhadap manusia. Merger ini adalah langkah besar untuk mewujudkan AI yang benar-benar memahami kita.”