Jakarta, 24 Juni 2025 — Di tengah dorongan besar menuju transformasi digital nasional, Indonesia justru menghadapi kekurangan sumber daya manusia tingkat tinggi di bidang teknologi. Data terbaru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan bahwa jumlah profesor atau guru besar di bidang teknologi informasi dan teknik di Indonesia masih sangat minim.
Kurang dari 2% dari Total Profesor
Menurut data Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) per 2024, Indonesia memiliki lebih dari 6.500 guru besar aktif di berbagai bidang. Namun, hanya sekitar 130–150 orang yang berasal dari rumpun ilmu teknik dan teknologi informasi. Artinya, kurang dari 2% dari total profesor di Indonesia fokus di bidang yang justru menjadi tulang punggung pembangunan digital.
Sebagai perbandingan, bidang pendidikan, hukum, dan sosial-humaniora mendominasi lebih dari 65% total profesor, sementara bidang teknik dan sains masih tertinggal jauh.
Minimnya Dukungan dan Jalur Karier
Beberapa pakar menilai salah satu penyebab rendahnya jumlah profesor teknologi adalah minimnya dukungan penelitian dan ekosistem inovasi di perguruan tinggi. Banyak dosen muda di bidang teknik dan teknologi lebih memilih jalur industri karena prospek penghasilan dan pengakuan yang lebih cepat, dibandingkan jalur akademik yang memakan waktu panjang untuk meraih gelar profesor.
Implikasi Terhadap Inovasi Nasional
Minimnya profesor di bidang teknologi berdampak langsung pada produktivitas riset dan inovasi teknologi dalam negeri. Data dari Global Innovation Index 2023 menempatkan Indonesia di peringkat 87 dunia dalam aspek keluaran teknologi dan pengetahuan — jauh di bawah negara-negara ASEAN seperti Singapura (peringkat 5) dan Malaysia (peringkat 36).
Komentar