nobelakademi.id – Di tengah derasnya arus inovasi digital global, satu nama anak bangsa mencuri perhatian dunia: Sherly Phangestu, mahasiswi asal Indonesia berusia 22 tahun, dinobatkan sebagai Distinguished Winner Swift Student Challenge 2025 — penghargaan prestisius yang digelar Apple bagi talenta muda dunia.
Melalui aplikasi edukatif ciptaannya yang berjudul “Plant Heroes”, Sherly tak hanya menunjukkan kepiawaiannya dalam teknologi, tapi juga membuktikan bahwa aplikasi bisa menjadi sarana membentuk empati, membangun karakter, dan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan. Karyanya bahkan mendapat apresiasi langsung dari CEO Apple, Tim Cook.
Plant Heroes: Saat Edukasi Bertemu Empati
Plant Heroes bukan sekadar gim edukasi. Aplikasi ini mengajak anak-anak merawat tanaman—menyiram, memupuk, mengusir hama—dengan pendekatan interaktif, narasi ramah anak, dan visual ceria. Tapi di balik tampilannya yang menyenangkan, tersimpan pesan mendalam: setiap anak tumbuh seperti tanaman—dengan cinta, perhatian, dan konsistensi.
"Belajar itu tak harus membosankan. Aku ingin anak-anak tahu bahwa mereka bisa tumbuh kuat seperti pohon yang dirawat dengan baik," ujar Sherly saat diwawancarai di Apple Park.
Dari Belajar Otodidak hingga Berjaya di Apple Developer Academy
Perjalanan Sherly dimulai dari rasa penasaran masa kecil: bagaimana aplikasi bekerja? Rasa ingin tahunya membawanya belajar secara otodidak melalui YouTube, forum coding, hingga platform belajar daring seperti Codecademy dan Udemy.
Meski awalnya tanpa latar belakang IT formal, Sherly tak pernah berhenti mencoba—dari membuat aplikasi sederhana hingga belajar berbagai bahasa pemrograman seperti Swift, Python, dan JavaScript.
Langkah besar datang saat ia berhasil lolos ke Apple Developer Academy Jakarta. Di sini, Sherly tak hanya belajar teknis pemrograman, tapi juga bagaimana membuat aplikasi yang human-centric, desain UX/UI, hingga kolaborasi tim.
Salah satu karya pentingnya saat di akademi adalah Chamelure, aplikasi terapi visual berbasis gim untuk anak-anak penderita amblyopia (mata malas). Proyek ini memperlihatkan komitmen Sherly terhadap isu kesehatan anak-anak dan inklusivitas dalam teknologi.
Mendunia Lewat Dedikasi, Didukung oleh Tim Cook
Karya Plant Heroes membuka jalan bagi Sherly untuk tampil di panggung internasional. Karyanya mendapat pengakuan langsung dari Tim Cook, yang terkesan dengan pendekatan edukatif yang menyentuh dan menyenangkan.
"Saya selalu tertarik melihat bagaimana teknologi mengubah cara kita belajar. Plant Heroes melakukannya dengan luar biasa," ujar Tim Cook.
Mimpi Besar: Teknologi untuk Semua
Bagi Sherly, penghargaan dari Apple bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan lebih besar. Ia bercita-cita menciptakan lebih banyak aplikasi berdampak sosial, khususnya yang fokus pada kesehatan dan aksesibilitas teknologi untuk masyarakat luas.
"Saya ingin terus membuat aplikasi yang membantu banyak orang—terutama di bidang kesehatan dan aksesibilitas. Teknologi harus bisa menyentuh mereka yang paling membutuhkan," tekad Sherly.
Sherly Phangestu: Wajah Masa Depan Teknologi Indonesia
Kisah Sherly adalah bukti nyata bahwa semangat belajar, empati, dan kepekaan sosial dapat menjadikan teknologi lebih dari sekadar alat—melainkan jembatan menuju masa depan yang lebih baik. Ia bukan hanya membawa nama Indonesia ke panggung dunia, tapi juga memperlihatkan bahwa anak muda Indonesia bisa bersaing, menginspirasi, dan memberi dampak nyata.