Preloader
  • Follow Us On :
Reshuffle Kabinet: Sri Mulyani Digantikan Purbaya Yudhi Sadewa, Prabowo Bentuk Kementerian Haji

Reshuffle Kabinet: Sri Mulyani Digantikan Purbaya Yudhi Sadewa, Prabowo Bentuk Kementerian Haji

nobelakademi.id – Presiden Prabowo Subianto resmi melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9/2025). Salah satu keputusan yang langsung menyita perhatian publik adalah pergantian Menteri Keuangan. Sri Mulyani Indrawati, yang telah menjabat sejak era Presiden Joko Widodo, digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa.

Pengumuman reshuffle ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dalam konferensi pers di Istana Negara. Sesaat setelah pengumuman tersebut, nama "Sri Mulyani" langsung menjadi trending topic di platform X (Twitter) dengan lebih dari 4.800 unggahan.

Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menteri Keuangan Baru

Purbaya Yudhi Sadewa resmi dilantik sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020 hingga masa jabatannya berakhir September 2025.

Selain Kementerian Keuangan, reshuffle kali ini juga menyentuh empat kementerian lain, yaitu:

  • Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan
  • Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
  • Kementerian Koperasi
  • Kementerian Pemuda dan Olahraga

Prabowo juga mengumumkan pembentukan Kementerian Haji, yang secara khusus akan mengurusi penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.

Reaksi Netizen dan Dampak ke IHSG

Pergantian Sri Mulyani menimbulkan berbagai reaksi di media sosial. Banyak netizen mengaitkan keputusan ini dengan kondisi pasar keuangan, terutama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat melemah setelah kabar reshuffle beredar.

Komentar publik pun beragam, mulai dari kekhawatiran soal arah kebijakan fiskal ke depan, spekulasi mengenai stabilitas ekonomi nasional, hingga candaan khas warganet.

Menanti Arah Kebijakan Baru

Dengan masuknya Purbaya Yudhi Sadewa ke kursi Menteri Keuangan, publik kini menantikan strategi baru dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global. Di sisi lain, langkah Presiden Prabowo merombak sejumlah pos strategis dianggap sebagai upaya memperkuat kabinet untuk menghadapi tantangan lima tahun ke depan.